
Direktur Fanshur Institute menyerahkan piagam penghargaan kepada pemateri
Meulaboh, 11 Desember 2024
Sukri M.Sos, Pengurus Fanshur Institute Jadi Pemateri Perdana Diskusi Publik Aceh Empowerment Forum. Forum yang merupakaan Kerjasama Fanshur Institute dan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam STAIN tersebut diselenggarakan untuk menjadi wadah bersama bagi insan akademik dan masyarakat untuk mengadakan riset kemasyarakatan. Forum ini diharapkan dapat memberikan sumbangan intelektual-akademik bagi pengetasan ragam patologi yang menjadi wilayah kajian Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.
Direktur Fanshur Institute, Ramli M.Ag yang menggagas forum ini menyatakan bahwa Aceh Empowerment Forum akan melaksanakan ragam agenda tidak hanya diskusi publik tapi juga aktivitas langsung di masyarakat. “Tema perdana yang kita hadirkan adalah mengenai ekonomi berkelanjutan, seterusnya nanti mengenai ekologi, kemudian partisipasi politik dan terakhir, advokasi serta pelayanan masyarakat,” Ungkap Ramli M.Ag yang akrab disapa Ramli Cibro tersebut.
Sukri M.Sos yang juga merupakan sekretaris prodi PMI STAIN Meulaboh kemudian didaulat menjadi pembicara perdana dengan materi Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan. Sukri dalam pemaparannya menceritakan mengenai orientasi ekonomi masyarakat yang belum memiliki semangat sustainable dan berkelanjutan. Paradigma ini juga dipakai oleh kalangan pemerintah dan perusahaan,seolah hasil bumi harus dikeruk sebanyak-banyaknya,hari ini dan untuk saat ini. Tidak peduli anak cucu kita di masa depan akan kehabisan sumber daya. Nyaris sistem ekonomi yang berjalan saat ini sangat eksploitatif dan tidak memikirkan kehidupan umat manusia sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan. Ditambah lagi terjadi ketimpangan akses ekonomi dan ketidakmerataan distribusi kekayaan dimana segelintir manusia menguasai begitu banyak sumber daya sedangkan mayoritas masyarakat lainnya tidak memiliki apa-apa. Ia menawarkan kajian kebijakan dan penguatan literasi ekologis berbasis ekonomi berkelanjutan untuk dapat ditawarkan oleh civitas akademika, khususnya dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam yang memiliki concern terhadap masa depan manusia.
