
Aceh Singkil, 10/11/2024 – Pengurus Fanshur Institute: Research and Knowledge Sharing in Aceh, Sukri, M.Sos, yang juga merupakan dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, melaksanakan kegiatan dakwah perbatasan di Aceh Singkil. Kegiatan ini berlangsung pada 8 hingga 10 November 2024, bertempat di LPMD NU Darus Shalihin, Aceh Singkil.
Kegiatan ini berfokus pada pembinaan muallaf di wilayah perbatasan sebagai bagian dari program pengabdian dakwah perbatasan oleh Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Sasaran utama adalah memberikan pendampingan kepada para muallaf untuk memperkuat pemahaman keislaman serta meningkatkan kualitas spiritual dan sosial mereka.
Sukri, M.Sos, dalam keterangannya, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun pondasi keislaman yang kokoh bagi masyarakat muallaf yang berada di kawasan terpencil dan rawan akses. “Dakwah di wilayah perbatasan memiliki tantangan tersendiri, tetapi juga merupakan tanggung jawab penting dalam memperkuat nilai-nilai Islam dan pemberdayaan komunitas,” ungkap Sukri.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pendekatan, termasuk ceramah keagamaan, diskusi interaktif, dan pendampingan individu. Peserta yang sebagian besar berasal dari komunitas muallaf menyambut baik inisiatif ini. Mereka mengungkapkan bahwa program tersebut sangat membantu mereka dalam memahami ajaran Islam secara mendalam dan praktis, sehingga lebih percaya diri menjalankan ibadah dan berinteraksi di lingkungan masyarakat.
Program dakwah perbatasan ini menjadi wujud komitmen Fanshur Institute dan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dalam mendukung pengembangan masyarakat di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Sukri berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang lebih luas. “Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi yang lebih besar dalam mendukung muallaf di wilayah perbatasan Aceh,” tutupnya.